Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Dan hasil dari subnetting disebut subnetwork.
Analogynya seperti dibawah ini:
Jika terdapat 120 orang siswa SMA memilih jurusan IPA, akan lebih baik bila seluruh total siswa tersebut dibagi menjadi 4 kelas sehingga masing-masing kelas terdiri dari 30 orang siswa dari pada dijadikan 1 kelas besar tanpa ada pembagian. Kosep pembagian seperti inilah yang dianut dalam subnetting.
Analogynya seperti dibawah ini:
Jika terdapat 120 orang siswa SMA memilih jurusan IPA, akan lebih baik bila seluruh total siswa tersebut dibagi menjadi 4 kelas sehingga masing-masing kelas terdiri dari 30 orang siswa dari pada dijadikan 1 kelas besar tanpa ada pembagian. Kosep pembagian seperti inilah yang dianut dalam subnetting.
Subnetting digunakan untuk memecah satu buah network menjadi beberapa network kecil.
Tahun 1985 didefinisikan RFC 950 sebuah prosedur standar untuk mendukung subnetting, atau pembagian dari kelas A,B dan C. Pengembangan dengan subnetting
Network Prefix | Host Number |
Network Prefix | SubnetNumber | Host Number |
1. Berapa banyak total subnet yang dibutuhkan saat ini ?
2. Berapa banyak total subnet yang akan dibentuk pada masa yang akan datang ?
3. Berapa banyak host yang tersedia saat ini ?
4. Berapa banyak host yang akan di diorganisasi dengan subnet dimasa yang akan datang ?
Keuntungan dari Subnetting
Disamping memberikan tambahan address jaringan, subnetting sebuah jaringan memberikan banyak keuntungan berikut:
1. Mengurangi congestion / kebanjiran jaringan dengan cara mengarahkan traffic dan mengurangi sinyal broadcast. Kita tahu bahwa sinyal broadcast itu sebatas segmen jaringan, tidak melewati segmen yang lain.
2. Anda bisa mengisolasi masalah pada satu subnet, tidak melebar seperti jika anda hanya mempunyai satu jaringan tunggal yang besar
3. Mengurangi usage CPU dengan cara mengurangi jumlah traffic broadcast
4. Memperbaiki keamanan, keamanan bisa diberikan kepada subnet tertentu (dengan menggunakan extended access list pada network router) berdasarkan protocol atau address.
5. Anda bisa menggunakan media berbeda dengan menggunakan subnet yang berbeda untuk setiap media yang berbeda.
Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah:
Subnet Mask | Nilai CIDR |
255.128.0.0 | /9 |
255.192.0.0 | /10 |
255.224.0.0 | /11 |
255.240.0.0 | /12 |
255.248.0.0 | /13 |
255.252.0.0 | /14 |
255.254.0.0 | /15 |
255.255.0.0 | 16 |
255.255.128.0 | 17 |
255.255.192.0 | 18 |
255.255.224.0 | 19 |
255.255.240.0 | 20 |
255.255.248.0 | 21 |
255.255.252.0 | 22 |
255.255.254.0 | 23 |
255.255.255.0 | 24 |
255.255.255.128 | 25 |
255.255.255.192 | 26 |
255.255.255.224 | 27 |
255.255.255.240 | 28 |
255.255.255.248 | 29 |
255.255.255.252 | 30 |
Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah:
|
|
Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah:
Subnet Mask | Nilai CIDR |
255.255.255.128 | /25 |
255.255.255.192 | /26 |
255.255.255.224 | /27 |
255.255.255.240 | /28 |
255.255.255.248 | /29 |
255.255.255.252 | /30 |
0 komentar:
Posting Komentar